Jumat, 27 Maret 2009
Gaji DPR
*Pemilu 2009 adalah pemilu terbanyak yang melibatkan caleg atau calon
legislatif*, sebenarnya berapa sih gaji dari anggota DPR?
Penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga kategori, yaitu
� rutin perbulan, rutin non
perbulan dan sesekali. Rutin perbulan meliputi :
Gaji pokok : Rp 15.510.000
Tunjangan listrik : Rp 5. 496.000
Tunjangan Aspirasi : Rp 7.200.000
Tunjangan kehormatan : Rp 3.150.000
Tunjangan Komunikasi : Rp 12.000.000
Tunjangan Pengawasan : Rp 2.100.000
Total : Rp 46.100.000/bulan
Total Pertahun : Rp 554.000.000
Masing-masing anggota DPR mendapatkan gaji yang sama. Sedangkan penerimaan
nonbulanan atau nonrutin. Dimulai dari penerimaan gaji ke-13 setiap bulan
Juni.
Gaji ke-13 :Rp 16.400.000
Dana penyerapan ( reses) :Rp 31.500.000
Dalam satu tahun sidang ada empat kali reses jika di total selama pertahun
totalnya sekitar Rp 118.000.000. Sementara penghasilan yang bersifat
sewaktu-waktu yaitu:
Dana intensif pembahasan rencangan undang-undang dan honor melalui uji
kelayakan dan kepatutan sebesar Rp 5.000.000/kegiatan
Dana kebijakan intensif legislative sebesar Rp 1.000.000/RUU
Jika dihitung jumlah keseluruhan yang diterima anggota DPR dalam setahun
mencapai hampir 1 milyar rupiah. Data tahun 2006 jumlah pertahun dana yang
diterima anggota DPR mencapai Rp 761.000.000, dan tahun 2007 mencapai Rp
787.100.000. Woww.. pantas jika mereka mengejar kursi DPR, belum lagi dana
pensiunan yang mereka dapatkan ketika tidak lagi menjabat.
Sumber:*
**www.kabarinews. com* <http://www.kabarine ws.com/>*
**http://warnadunia. com/rahasia- kenapa... i-anggota- dpr/*<http://warnadunia. com/rahasia- kenapa-banyak- yang-ingin- jadi-anggota- dpr/>
*
enak ya, kerjanya sambil tiduran di rapat, tapi digaji gueeeede lagee... *
* *
*SELAMAT MEMILIH WAKIL RAKYAT - 9 APRIL 2009 (PLEASE DO NOT MISS IT) -
JANGAN SALAH PILIH*
Senin, 23 Maret 2009
7 Hal yang Diinginkan Pria Sebelum Menikah
Jangan kesal dulu jika Si Dia tidak kunjung mengeluarkan kalimat sakti, "Will you marry me?". Sebelum memutuskan menikah, banyak hal yang menjadi pertimbangan para pria.
Penghasilan tetap. Hampir semua pria beranggapan penghasilan adalah syarat utama untuk bisa membentuk sebuah keluarga. Sebenarnya, yang penting bagi pria bukan berapa banyak jumlah penghasilan, tetapi bagaimana memiliki penghasilan secara rutin setiap bulannya. Itulah mengapa, para pria enggan menuju ke jenjang pernikahan bila mereka belum yakin dengan pekerjaannya. Sangat riskan membentuk keluarga bila dia masih sibuk pindah dari satu kantor ke kantor lainnya, karena belum menemukan tempat yang tepat.
Menuntaskan pendidikan. Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya degnan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.
Investasi. Salah satu yang diinginkan pria sebelum menikah adalah memiliki investasi, apa pun bentuknya. Entah itu berupa tabungan, saham, atau bahkan tanah. Menurut dia, investasi bisa menjadi penyelamat keuangan di masa depan. Semakin besar jumlah investasi akan semakin baik. Apalagi nantinya investasi ini bisa digunakan bila ada kejadian tak terduga, seperti untuk biaya rumah sakit, renovasi rumah, dan sebagainya. Tidak mungkin biaya berobat baru dicari setelah ada yang sakit, bukan?
Jabatan. Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan.
Home sweet home. Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di pondok mertua indah, lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua. Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda.
Mobil. Pria mana yang tak ingin punya mobil? Jika boleh memilih, mungkin ia lebih baik memuaskan hasrat membeli mobil dulu sebelum menikah. Karena, biaya untuk berkeluarga tidak sedikit. Jadi, lebih baik memenuhi kebutuhan pribadi sebelum menikah. Toh, nantinya mobil akan menjadi kebutuhan keluarga juga.
Menikmati kebebasan. Bebas melakukan apa pun yang ia mau, bebas berkumpul dengan teman-teman, bebas pergi kemana pun ia mau. Pria takut, saat menikah berarti kebebasan yang ia miliki akan hilang. Hidupnya tak lagi untuk bersenang-senang, tetapi untuk keluarga. Inilah yang membuatnya enggan cepat-cepat menuju ke jenjang pernikahan.
kompas.com
Rabu, 18 Maret 2009
Memilih Calon Suami dari Kemampuannya
Tentu saja, hanya karena pria yang Anda kenal ini pintar memasak, tidak lantas Anda dapat menerima begitu saja lamarannya. Pepatah di atas bermaksud memberikan penekanan, apa yang dapat dilakukan pria tersebut untuk Anda dalam kehidupan yang nyata nantinya, itulah yang terpenting untuk Anda. Memasak hanyalah salah satu contohnya.
Namun berdasarkan pernyataan tersebut, menarik bila kita gali lebih lanjut, apa saja sih kemampuan pria yang patut dipertimbangkan saat memilihnya menjadi pendamping kita selamanya? Tidak berarti sebagai istri kita tinggal ongkang-ongkang kaki, tetapi alangkah teduhnya bila memiliki suami yang cekatan dan serba bisa. Betul, tidak?
"Pria yang melakukan pekerjaan rumah akan memberikan ekspresi kepedulian dan perhatian bagi wanita," kata Joshua Coleman, psikolog dari San Francisco, dan penulis The Lazy Husband: How to Get Men To Do More Parenting and Housework. Tentu saja, Si Dia tak harus menguasai semua hal di bawah ini. Bila ia mampu melakukan dua hal saja, tentu sudah cukup baik.
Mampu bertukang. Tentu, calon suami tak harus punya kemampuan membangun rumah. Bertukang di sini hanya dalam konteks minor problems, alias mengatasi kerusakan kecil di rumah. Contohnya, memperbaiki keran air yang rusak, mencat dinding, atau membuat peralatan sederhana dari kayu. Enggak lucu kan, kalau Anda yang harus memanjat genteng bila ada genteng bocor?
Mengerti dasar permesinan. Ia tahu apa yang salah jika ada bunyi-bunyi aneh pada mobil Anda, cekatan dalam mengganti ban dalam keadaan darurat, dan cukup peduli untuk melakukan perawatan rutin kendaraan Anda di bengkel.
Mampu berkebun. Ia tahu bagaimana mencangkul, dan sekadar menanam rumput di halaman. Ketika rumput liar tumbuh di antara tanaman Anda, ia segera membabat dan merapikannya.
Memahami dasar perlistrikan. Hampir semua aktivitas kita sekarang melibatkan barang-barang elektronik. Pastikan Si Dia mengetahui bagaimana memasang colokan listrik atau memasang lampu baru, mengetahui berapa kapasitas listrik yang mencukupi bila ada begitu banyak benda elektronik di rumah, juga mengerti bahwa kabel-kabel listrik yang simpang-siur di sana-sini dapat mengakibatkan korsleting sehingga peduli untuk merapikannya.
Memasak masakan sederhana. Tak perlu menuntutnya untuk mampu memasak ala chef di restoran ternama. Cukup bila ia mampu dan bersedia memasak mi rebus, nasi goreng, atau membuat jus sendiri. Gunanya, bila Anda sakit ia tahu makanan apa yang membuat Anda merasa nyaman. Selain itu, bila Anda sedang tak di rumah, ia juga bisa mengurus diri sendiri.
Melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Ia tidak canggung saat harus mencuci baju, mencuci piring, menyetrika, atau menyapu. Pria-pria seperti ini umumnya sudah biasa bekerja sejak kecil dan bukan tipe pria yang membeda-bedakan peran sosial berdasarkan gender. Anda akan senang bekerja sama dengannya.
Sumber : kompas.com
Senin, 16 Maret 2009
Kebiasaan yang Mengancam Perkawinan
Tak peduli sudah berapa tahun Anda menikah, di dalam kehidupan sehari-hari sebetulnya kita dikepung oleh rutinitas yang dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi terasa membosankan. Masalahnya, rutinitas ini sudah berjalan sekian tahun, dan sulit dihapus begitu saja. Nah, agar Anda dan pasangan tak terjebak dalam kebosanan yang menyiksa, berikut sejumlah cara untuk mengubah rutinitas tadi menjadi hal yang menarik dan menyenangkan untuk dilakukan.
1. Nonton TV saat makan malam
Sisi buruk:
Makan malam bersama merupakan saat yang tepat bagi Anda berdua untuk saling berbagi cerita tentang kejadian atau hal-hal yang dilakukan sepanjang hari. Dengan menyalakan TV, perhatian otomatis tertuju ke layar TV.
Cara menghentikan:
Sisihkan 30-45 menit untuk mengobrol, tanpa TV yang sedang menyala. Hal ini memperlihatkan kepada pasangan, bila sedang tidak bekerja, Anda akan mencurahkan perhatian hanya kepada rumah tangga dan keluarga. Pada saat Anda sedang mengobrol, biarkan saja telepon yang berdering, dan nikmati kebersamaan dengan pasangan.
2. Lama tak berintim-intim
Sisi buruk:
Bila kuantitas hubungan seks yang biasa Anda berdua lakukan makin berkurang, tubuh dan otak akan jadi terbiasa untuk melupakan kedekatan, dan hal ini dapat menyebabkan hubungan Anda berdua semakin menjauh.
Cara menghentikan:
Jangan tunggu sampai Anda benar-benar menikmati ketidakintiman hubungan dengan pasangan. Lakukan inisiatif untuk memulai berhubungan seks!
3. Melewati hari tanpa ngobrol
Sisi buruk:
Secara tak sadar, Anda mulai menumbuhkan perasaan bawah alam sadar bahwa pasangan tidak mempedulikan Anda, atau sebaliknya.
Cara menghentikan:
Berikan perhatian-perhatian kecil kepada si dia, seperti mengirimkan kata-kata manis lewat SMS ataupun e-mail, dan usahakan Anda melakukan sesuatu yang menyentuh setiap harinya. Misalnya, memasak makanan kegemarannya atau meneleponnya dari supermarket, sekadar menanyakan apakah ada sesuatu yang diperlukannya. Hal ini memperlihatkan kepedulian Anda kepada pasangan.
4. Saling bersikap cuek
Sisi buruk:
Anda berdua mulai saling tidak memerhatikan dan saling menjauh.
Cara menghentikan:
Usahakan untuk melakukan hal-hal kecil, seperti memberi ciuman saat akan berangkat kerja, menatap mata pasangan pada saat mengobrol, memberi pujian untuk hal-hal kecil yang dilakukannya. Bila ada hal penting yang perlu Anda bicarakan dengannya, cari waktu yang tepat, misalnya saat berduaan di kamar tidur.
5. Tak pernah bertengkar
Sisi buruk:
Ketidaksepahaman di dalam sebuah perkawinan adalah wajar dan perlu. Namun, bila suatu masalah dibicarakan sedini mungkin, akan jauh lebih mudah menyelesaikannya daripada dibiarkan menumpuk. Pasangan yang tak pernah bertengkar justru patut dicurigai. Meski begitu, jangan terlalu sering bertengkar, ya!
Cara menghentikan:
Bicarakan dengan pasangan bila ada sesuatu yang mengganggu pikiran Anda. Katakan padanya, ada sesuatu yang membuat Anda sedih. Entah itu akibat ucapannya maupun sikapnya. Minta agar Anda dan ia bersama-sama mengatasi situasi tak mengenakkan ini.
6. Lebih sering pergi bersama teman
Sisi buruk:
Memberi kesan, teman-teman Anda lebih penting dan lebih berarti dibanding pasangan.
Cara menghentikan:
Jadwalkan 1-2 kali dalam sebulan untuk pergi bersama teman-teman, tetapi jangan lupa beritahu pasangan sebelumnya. Memiliki teman memang amat dianjurkan dan penting, sejauh waktu yang Anda habiskan bersama mereka tak akan merusak hubungan Anda dan pasangan. Lebih baik lagi bila pasangan juga mengenal teman-teman Anda sehingga tak ada kekhawatiran dan kecurigaan dari dirinya.
7. Terlalu sering melakukan kebiasaan yang jorok
Sisi buruk:
Mungkin bagi Anda bersendawa, menggaruk, mengorek hidung, atau bahkan buang angin sembarangan merupakan sesuatu yang lucu. Yang jelas, jika melewati batas kesopanan, bisa membuat Anda menjadi tidak menarik.
Cara menghentikan:
Tentukan aturan baru. Bila Anda tidak melakukannya di depan teman-teman, jangan lakukan di depan pasangan! Minta pasangan untuk mengingatkan Anda.
* Sumber : kompas.com
Manfaat Menguap Bagi Kesehatan
|
Apakah selama ini kalian menganggap kalau menguap itu selalu menandakan rasa bosan dan mengantuk? Ternyata anggapan itu tidak seratus persen benar. Menurut penelitian, menguap itu sangat penting bagi kesehatan. Yaitu berfungsi untuk meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak melalui paru-paru.
Fungsi menguap sama dengan peregangan otot sebelum olahraga yaitu memperlancar aliran darah dan detak jantung.
Para peneliti juga menemukan bahwa sebelum melakukan hal yang besar, seseorang cenderung menguap. Contohnya seorang atlet yang menguap sebelum bertanding, pilot juga suka menguap sebelum terbang, dan bahkan pelajar yang menguap sebelum mengerjakan soal ujian.
Bukan hanya manusia saja yang menguap, binatang juga suka membuka mulutnya lebar-lebar dan menguap. Biasanya binatang akan menguap sebelum makan atau ketikan akan berkelahi.
Menguap juga sangat cepat menular. Jadi, ketika kalian melihat teman yang menguap, kalian akan dengan mudah tertular dan ikut menguap. Dengan menguap menandakan otak sedang bersiap-siap dengan adanya perubahan posisi.
Bahkan bayi yang berada dalam kandungan akan menguap sebelum berubah posisi dalam perut ibunya. Menurut para peneliti, menguap juga berhubungan tingkat intelgensia seorang anak.
Menguap juga akan lebih cepat menular pada orang-orang yang kita kenal dekat. Seperti, ayah, ibu, kakak atau adik kita. Jadi, ketika kita
menguap saat berada di dekat mereka dan ada juga orang lain di sekeliling kita, maka orang yang cukup dekat dengan kita lah yang akan cepat tertular untuk menguap.
Orgasme Bikin Wanita Sehat
"Ada syaratnya, tentu saja," kata psikolog, Lisa Turner. Anda harus benar-benar mengalami orgasme. Orgasme yang tepat, kata Lisa, akan meningkatkan energi Anda.
Sayang, sebuah penelitian menunjukkan, 28 persen wanita jarang atau bahkan tidak pernah mengalami orgasme (full orgasm). Padahal, lanjut Lisa, orgasme akan membantu meningkatnya kesehatan dan konsentrasi Anda. Akibatnya, performa bekerja menjadi makin baik.
Lisa yakin "Anda akan merasakan makin sehat dan berenergi." Lisa yang juga mengajar tentang perihal "Cinta" mengatakan, setidaknya ada empat tipe orgasme.
Orgasme klitoral
Di masa lalu, kita tidak tahu bahwa wanita butuh stimulasi klitoris agar mencapai orgasme. Sekarang, rangsangan atas organ ini sering kali digunakan agar wanita mencapai orgasme.
Orgasme vaginal
Tipe ini melibatkan area yang disebut G-spot dan bagian-bagian sensitif lainnya yang berada di dalam vagina. Orgasme ini sangat berbeda dan secara fisik bisa terasa makin intens tergantung kemampuan pasangan memainkan perannya. Tapi yang jelas, saat Anda mencapainya, energi Anda bukannya menurun, malahan meningkat.
Orgasme multipel
Saat satu serial hubungan seksual berlangsung Anda mendapatkan dan merasai puncak-puncak kenikmatan (orgasme) beberapa kali seperti untaian mutiara yang berjejer, itulah yang disebut multipel orgasme.
Orgasme seluruh tubuh
Memang sangat jarang dialami sebagian besar wanita. Bukan karena sulit dicapai. Dengan latihan yang tepat, wanita, bahkan pria, dapat merasakannya. Kata Lisa, ini dapat berlangsung hingga 30 menit, meski beberapa menit juga bisa.
Yang penting untuk diingat, kata Lisa, trauma masa lalu dan ketidakmampuan kita untuk melepas segala pikiran tentang pekerjaan, hubungan dengan teman, keluarga, dan masalah lain menjadi hambatan paling berarti untuk mencapai orgasme. Karena itu, lepaskanlah dan nikmatilah hingga Anda betul-betul orgasme.
kompas.com
ABDSumber : The Sun
Makanan Pembangkit Libido
(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta - Gairah seks muncul tidak hanya karena tampilan fisik seperti ganteng dan seksi atau foreplay yang variatif.
Jangan lupa, jenis makanan yang dikonsumsi juga sangat berpengaruh atas munculnya gairah seks yang membara, hot, jreng dan apalagi namanya.
Berikut jenis makanan dan kandungan di dalamnya yang dapat membangkitkan gairah seks Anda.
1. Pisang
Pisang mengandung enzim bromelain yang dipercaya bisa menaikan dan memperbaiki libido pria.
2. Alpukat
Alpukat dapat membantu meningkatkan stamina seks karena mengandung folic acid yang dapat melancarkan metabolisme protein dan menaikan energi tubuh.
3. Seledri
Penyedap atau pewangi masakan ini adalah sumber makanan yang bisa meningkatkan rangsangan seksual. Seledri mengandung senyawa androsterone yaitu hormon tanpa bau yang keluar melalui keringat pria dan ini diyakini membuat wanita terangsang.
4. Tiram Mentah
Makanan laut ini mengandung banyak kandungan zat besi yang bisa menaikkan jumlah sperma dan produksi testosteron. Tiram merah juga mengandung dopamine, hormon yang diyakini bisa menaikan gairah seksual.
5. Almond
Aroma yang dikeluarkan almond membantu membangkitkan gairah seksual. Almond merupakan sumber asam lemak yang kaya akan senyawa sehingga bermanfaat bagi kesehatan hormon reproduksi pria.
6. Telur
Telur mengandung vitamin B6 dan B5 yang dapat membantu meningkatkan keseimbangan hormon dan memerangi stress yang juga meningkatkan libido pria.
7. Coklat
Coklat mengandung theobromine, alkaloid yang berkhasiat sebanding dengan kafein. Senyawa kimia menumbuhkan perasaan cinta dan rileks.
8. Bawang Putih
Bawang putih mengandung allicin yang dapat melancarkan peredaran darah ke organ seksual dapat menaikan libido.[L1]
sumber : inilah.com
Siapkan Anda Mengikuti Pemilu 2009
Ini mungkin memperkuat sikap apatis terhadap pelaksanaan pemilu dan pada akhirnya menguatkan pilihan tidak ikut pemilu (alias golput). Tidak salah memang sikap ini. Hanya saja, menurut saya, sikap/pilihan tersebut kurang bermanfaat. Please note, sampai beberapa waktu yg lalu, saya juga memilih untuk tidak ikut pemilu. Namun, pilihan saya sekarang berubah untuk aktif ikut pemilu betapapun buruknya pilihan yang ada.
Alasan saya:
1. Golput tidak menghargai 'uang rakyat'. Dana pemilu 2009, sebagaimana dianggarkan dalam APBN adalah sekitar 7,4T rupiah. Total daftar pemilih tetap (DPT) nasional adalah 171 juta, 1,5 juta diantaranya adalah DPT dapil LN (ya kita-kita ini). Jadi biaya pemilu per kepala kurang lebih 43 ribu rp. Sayang sekali lho kalo biaya tersebut disiasiakan karena kita tidak menggunakan hak suara kita. Mungkin bagi kita, uang 43 ribu rupiah itu kecil artinya; tapi perlu diingat bahwa sekitar 50% penduduk Indonesia memperoleh pendapatan lebih kecil dari US$ 2/hari. Apalagi 43 ribu yg sekitar US$4. Mohon direnungkan.
2. Golput tidak akan merubah hasil pemilu. Ada pendapat bahwa angka golput yg tinggi akan menjadi basis rendahnya legitimasi parpol/caleg terpilih. Mungkin pendapat tersebut benar. Tetapi, meskipun legitimasinya rendah, aspek legal hasil pemilu itu tetap kuat. Hasil pemilu (terlepas 'bersih'/tidaknya) tidak dapat digugat hanya karena angka golput (sangat) tinggi (CMIIW/BYKS) . Mahkamah Konstitusi mungkin akan memerintahkan pemilu ulang HANYA JIKA terjadi pelanggaran pemilu yg parah (seperti di Jatim misalnya atau daerah lain), bukan berdasarkan golput yg tinggi. Lalu apa gunanya golput? Tidak akan ada yg berubah :(.
3. Golput memperkuat perolehan suara parpol/caleg. Kalau rekans belum menyadari, penentuan perolehan kursi itu berdasarkan jumlah suara sah yang ada di masing-masing TPS (UU 10/2008: 202(1)). Bahkan bila 199 suara dari 200 suara dinyatakan rusak (alias golput 'terencana'), satu suara tersebut akan menjadi dasar pembagian kursi di TPS yg terkait. Parpol yang mendapat suara banyak di TPS tersebut tentu akan gembira karena 'harga kursi' menjadi semakin murah dengan semakin banyaknya suara 'tidak sah' (atau golput). 'Harga kursi' yg seharusnya 100 suara mungkin dirabat (discounted) menjadi hanya 50 suara karena adanya 50% suara golput. Lah kalau begini, maksud 'baik' rekan-rekan pendukung golput ternyata malah dinikmati oleh parpol (bayangkan kalau itu parpol yg rekan-rekan tidak sukai).
4. Golput merugikan caleg 'pemula'. Caleg pemula cum idealis biasanya mengandalkan swing voters dan pemilih suara yg 'sadar'. Mereka mengandalkan 'jualan program/visi- misi' daripada monyet eh money politic. Lah kemana mereka mau 'jualan', kalo 'pembeli'nya (i.e. mereka yg menyebut dirinya 'memilih berdasar nurani/akal') ternyata tidak datang ke 'pasar' (alias pemilu)? Ya bankrut mereka kan. Dagangan 'berkualitas' mereka amat mungkin dikalahkan oleh 'obral hadiah' (utk tidak mengatakan pemberian uang, barang, dll) oleh caleg 'bergizi' karena pemilih 'tradisional' umumnya memilih 'hadiah'. Golput anda membuat pangsa pasar caleg 'pemula' menjadi menyusut.
5. Golput menghambat perubahan. Menyambung alasan (3) dan (4) diatas, suara golput tidak dapat dirubah menjadi suatu kekuatan nyata di dewan perwakilan maupun pihak eksekutif (dan akhirnya juga pihak yudikatif; note: hakim tipikor, MA, KY, MK, dll itu dipilih dan disahkan di DPR --CMIIW; kalo DPR-nya banyak diisi orang brengsek, bagaimana kita bisa berharap perubahan disektor hukum???). Tidak ada dalam DPR kita yang namanya fraksi golput. Apakah suara golput dapat menyalurkan aspirasi kita? Apakah perubahan dapat terjadi bila yang ada di dewan adalah wajah-wajah lama (baik perorangan maupun parpol)? Lebih lanjut, pasangan Capres-Cawapres itu hanya bisa diajukan oleh (koalisi) parpol yang memperoleh suara 20% kursi DPR atau 25% suara sah. Golput hanya akan mempermudah partai 'raksasa' untuk dagang sapi dan mempersulit partai 'gurem' untuk mendorong perubahan-perbaikan .
Menimbang lima alasan diatas, saya melihat cita-cita luhur golput (i.e. perubahan dan perbaikan) hanya akan menjadi angin kosong yang tidak pernah berubah menjadi badai perubahan dan perbaikan. Di negara kita tercinta ini, dengan sistem politik saat ini, 'perubahan dan perbaikan' (albeit besar kecilnya) hanya dapat terjadi bila kita menyalurkan suara kita melalui institusi resmi (/legal). Bayangkan dasyatnya institusi legal tersebut dalam melakukan perubahan cum perbaikan jika mendapat dukungan kita (alias legitimasi 'rakyat').
Bukankah sinyal ini yang muncul pada pemilu 2004 dimana -tanpa diduga- partai demokrat (dan SBY-JK) 'mengagetkan' parpol lainnya dengan perolehan suara mereka. Bukankah dengan munculnya partai demokrat (yg dianggap menampung swing voters dari parpol lainnya e.g. PDI-P, dll), ada parpol yg mulai 'insyaf' dan 'berbenah diri' saat ini. Fenomena "demokrat 2004" (dan SBY-JK 2004) ini seharusnya membuat kita sadar bahwa perubahan dan perbaikan masih bisa terjadi asalkan kita menyalurkan suara kita dengan bijak (apapun kriteria 'bijak' rekan-rekan sekalian).
Jika rekan-rekan merasa muak terhadap sistem politik dan perangkatnya (parpol, caleg, dll) saat ini; mari salurkan suara anda pada pilihan yg 'sedikit buruk' diantara pilihan 'sangat buruk' lainnya. Mari kita kirimkan sinyal dukungan terhadap 'perubahan dan perbaikan' sebagaimana yg (mungkin) pernah dilakukan pada 2004.
Saya paham bahwa pilihan yang ada saat ini rasanya sangat menyesakkan dada dan menyakitkan hati (dan membodohi 'kita'?). Sayangnya, perubahan dan perbaikan yang kita cita-citakan itu kecil kemungkinannya untuk datang atas nama 'dukungan golput'.
Perubahan dan perbaikan melalui saluran ekstra parlemen dan tidak konstitusional itu hanya bisa tercapai bila terjadi anomali sebagaimana kita lihat pada 1998. Masalahnya (atau resikonya), anomali sangat susah 'dikendalikan' dan hasilnya seringkali tidak seideal yang dicitacitakan pada awalnya. Apakah cita-cita reformasi yang mendorong terjadinya anomali '98 sudah tercapai hingga saat ini? (note: ini bila kita masih percaya bahwa Pres Soeharto mengundurkan diri karena tuntutan demonstran bukan karena hal yg lain)
Akhir kata, jika rekan-rekan merindukan perubahan dan perbaikan di negara kita tercinta ini; ayo gunakan hak suara anda sebaik-baiknya dalam pemilu :)
salam,
jimmy
(dicopy-paste dari mailist budaya tionghoa sebagai bahan perenungan kita nanti tgl 9 April 2009)
Rabu, 11 Maret 2009
Para Ahli Kubur dari Jombang
Tulisan ini saya bikin dengan asumsi dasar bahwa para pembaca percaya ada
Allah dengan kekuasaan-Nya. Di salah satu tayangan televisi, muncul seorang
kiai dengan nasihat sangat bijak, kurang-lebih begini: "Jangan minta kepada
Ponari, Ponari itu makhluk. Jangan minta kepada batu, batu itu makhluk.
Jangan berlaku syirik sehingga menjadi manusia musyrik. Mintalah Khaliq,
Allah Swt...."
Sangat pendek tapi cespleng. Media massa sangat mengerti kecerdasan
masyarakat, sehingga cukup pendek saja. Setiap yang mendengarkan fatwa itu
meneruskan sendiri dalam hati dengan logikanya: "Jangan minta kesembuhan
kepada dokter, dokter itu makhluk. Jangan minta kepada pil dan obat-obatan,
pil dan obat-obatan itu makhluk. Jangan berlaku syirik, sehingga menjadi
manusia musyrik."
Ya Allah ya Rabbi ya Karim, wahai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah
air. Kalau Nabi Musa pegang tongkat, bersama pasukannya dikejar tentara
Firaun, mendapat perintah dari Allah, "Pukulkan tongkatmu ke air laut!"
Lantas laut terbelah, pasukan memasuki belahannya, kemudian Firaun dan
tentaranya mengejar ke belahan itu, namun tenggelam karena air menutup
kembali, mohon dengan sangat jangan simpulkan bahwa yang dipegang Musa itu
"tongkat sakti", sehingga Nabi Musa juga "Maha Dukun" yang sakti.
Mohon dengan sangat, jangan rumuskan bahwa tongkat Nabi Musa mampu membelah
laut, mampu menerbitkan mata air dari batu kering, meskipun insya Allah bisa
bikin pecah kepala kita. Apalagi lantas dengan metodologi ilmiah tertentu,
para pakar meneliti tongkat itu mengandung zat dan energi apa sehingga air
samudra terbelah olehnya. Kalau besok paginya Anda minta kepada Nabi Musa
untuk membelah air laut lagi, percayalah air laut tak akan terbelah. Sebab,
yang membuat laut terbelah bukanlah Musa atau tongkatnya, melainkan perintah
atau perkenan Allah.
*Lha* Allah ini pemegang saham dan *the only resources* dari seluruh "alam
semesta ini dengan segala ketentuan hukum dan perilakunya�. Hak absolut
Allah untuk menyuruh orang membelah laut dengan tongkat atau dengan
meludahinya. Kalau Musa pukulkan tongkat lagi ke laut tanpa perintah-Nya,
dijamin tak terjadi apa-apa. Atau besoknya Tuhan suruh Musa "Berteriaklah
keras-keras!", lantas tiba-tiba laut terbelah lagi ditambah gunung ambruk
dan air sungai membalik arah arus airnya, itu sepenuhnya terserah-serah
Tuhan.
Makhluk, juga dokter atau dukun, batasnya adalah mengobati atau menjadi
sarana proses menuju kesembuhan. Tapi pengambil keputusan untuk sembuh atau
hak dan kuasa untuk menyembuhkan ada pada Allah. Terserah Dia juga mau bikin
sembuh orang sakit pakai cara bagaimana dan alat apa. Bisa tongkat, bisa
batu, bisa air, bisa karena ditempeleng, bisa dengan apa pun saja semau-mau
Tuhan. Yang diperintah oleh Tuhan untuk menjadi sarana penyembuhan terserah
Dia juga. Mau kiai, pendeta, pastor, rabi, tukang sol sepatu, Ponijo, Rasul,
Nabi, Markesot, atau siapa pun dan apa pun saja. Kalau Anda dan saya tidak
setuju, Tuhan "tidak *patheken*" juga. Dia Maha Pemilik Saham segala sesuatu
dalam kehidupan, Dia berhak ambil keputusan apa saja.
Kalau seorang suami pergi lama tugas ke kota yang jauh, sehingga bawa celana
dalam istrinya, mohon jangan simpulkan bahwa dia penggemar celana dalam,
kemudian Anda coba rebut celana dalam itu untuk Anda selidiki, bahwa dia
mengandung zat-zat dan bebauan apa, sehingga seorang tokoh besar
membawa-bawanya ke mana pun pergi. Kalau pas di kamar hotel sendirian suami
itu mencium-ciumi celana dalam, mohon jangan dikonklusikan bahwa ternyata ia
punya penyakit jiwa dan harus dibawa ke psikiater. Ya Allah ya Rabbi ya
Karim, yang diciumi oleh suami itu bukan celana dalam, melainkan cintanya
kepada sang istri dan komitmen kesetiaan di antara mereka.
Wahai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, kalau saudara-saudaramu
naik haji dan berebut mencium Hajar Aswad, itu bukan karena mereka *
stone-mania* atau *ngefans* sama batu. Mereka sedang meneguhkan kesadaran
bahwa mereka sangat butuh Allah dalam hidupnya, maka mereka mengukuhkan
cinta kepada makhluk yang paling dicintai Allah, yakni Rasulullah Muhammad
Saw. Dan karena dulu Muhammad juga mencium batu hitam itu, padahal jelas
beliau tidak punya hobi makan batu, maka mereka menyatakan di hadapan Allah
cinta mereka kepada Muhammad. Mudah-mudahan dengan itu mereka kecipratan
cinta Allah kepada Muhammad, sehingga Allah memperlakukannya sebagai bagian
dari yang paling Ia cintai.
Kabarnya Nabi Musa ketika memimpin pasukan kejaran Firaun itu mendadak sakit
perut di tengah lari-lari. Musa mengeluh kepada Allah, dan Allah
memerintahkan agar Musa naik bukit ambil daun dari sebatang pohon untuk
menyembuhkan sakit perutnya. Musa naik dan, sebelum menyentuh daun, perutnya
sudah sembuh. Tolong jangan ambil konklusi "Itu daun mujarab banget, belum
disentuh, perut *udah* sembuh". Musa balik ke pasukannya, mendadak sakit
perut lagi. Ia langsung naik ke bukit, tapi sesudah makan sekian lembar daun
perutnya tak sembuh-sembuh juga. Musa protes kepada Allah. Dalam logika
saya, Allah menjawab dengan penuh kegelian: "Hei, Sa. Emang siapa yang
bilang bahwa daun bisa menyembuhkan perutmu? Meskipun daun itu mengandung
unsur-unsur yang secara ilmiah memang rasional bisa menyembuhkan perutmu,
Aku bisa bikin tetap tidak menyembuhkan. Tadi waktu sakit perut yang pertama
kau mengeluh kepadaku, tapi pada yang kedua kau tak mengeluh dan langsung
saja lari ke bukit ambil daun. Karena kamu salah cara berpikirmu. Salah
pandangan ilmu dan cintamu kepada segala sesuatu. Kamu salah peradaban. Kamu
pikir daun bisa menyembuhkan. Itu tergantung mau-Ku. Aku menyembuhkanmu bisa
pakai daun, air putih, batu, lewat Gaza, Tursina, Jombang, atau mana pun
semau-mau-Ku.... Berapa lama sebuah anugerah Kuberikan, itu rahasia-Ku, bisa
sesaat, sebulan, setahun, terserah Aku."
"Datanglah ke dokter, minta obat, sebagaimana ratusan juta orang telah
melakukannya. Datanglah ke kiai, bawa air putih. Atau datanglah ke mana pun
kepada siapa pun. Asalkan kau tak posisikan mereka semua pada maqam-Ku.
Engkau berlaku musyrik atau tidak, terletak tidak pada pil dan dokternya,
tongkat dan Musa, air dan kiai, atau batu dan siapa pun yang kutitipi batu
sejenak. Letak syirik ialah pada pola pandangmu, pada cara berpikirmu.
Jangan percaya kepada Ponari, Dukun, Ponari atau Kiai, tapi hormatilah
mereka, karena siapa tahu mereka adalah hamba-hamba-Ku yang Kutitipi sarana
untuk kesembuhanmu. Minumlah pil dokter dan air batu Ponari dengan kesadaran
memohon kepada-Ku...."
Tiba-tiba aku dibentak oleh sebuah suara: "*Ngurusi* Ponari *aja
nggak*becus! Mau sok-sok berlagak mengurusi NKRI!" Terperangah aku.
Terpaksa
kupotong di sini tulisanku ini, sebab aslinya panjang sekali. Kucari siapa
berani-berani membentakku. Tak ada siapa-siapa. Tapi malam di Kendari
menjelang aku tidur kelelahan usai bersalaman dengan ribuan undangan
pengantin anakku, bentakan itu datang lagi: "He! Perhatikan itu para ahli
kubur dari Jombang!" Ahli kubur? Aku tak *ngerti*.
"Kemarin pandangan-pandangan dan anggapan-anggapan dalam hidupmu dikubur
habis oleh mutilasi-mutilasi dari tangan seorang yang tersisih secara
sosial, yang menderita secara kejiwaan, yang terasing secara politik dan
sejarah. Sekarang kalian sedang dikubur oleh sebongkah batu yang nenek itu
menyebutnya Watu Gludug, yang dititipkan beberapa waktu kepada anak SLB yang
kesepian dan menderita tatkala dipindahkan ke SD. Pelajarilah hari-hari
besok dengan meluangkan waktu memperhatikan siapa saja dari tempat itu yang
tingkat ketersisihan dan keteraniayaannya lebih dahsyat...." Mendadak ada
suara lain yang membungkam suara itu: "*Husysy! Shut up*!" *
Emha Ainun Nadjib, budayawan
TEMPO Interaktif, Selasa, 24 Februari 2009 | 15:42 WIB
Catatan Perjalanan Liburan # 1

Libur telah tiba...tepatnya tgl 6,7,8, dan 9 Maret
2009. Buat aku 4 hari libur itu sungguh bermakna
sekali, aku pun ga menyia-nyiakannya...walau duit dah
menipis akupun nekad tuk balik ke jogja. Namanya aja
juga nekad tentunya banyak sekali rintangan dan
tantangan yang akan kuhadapi (pengennya sih
lancar-lancar aja). Kejadian demi kejadianpun
menimpaku tatkala aku ingin memulai petualangan
liburanku. Diawali dari keberangkatanku menuju ke
stasiun senen dari kantor.Kalo ga salah aku berangkat
dari kantor itu sekitar pukul 18.30 WIB, estimasiku
sekitar 1 jam perjalan tiba ke stasiun senen..tapi
ternyata perkiraanku meleset jauh. aku berangkat naik
transjakarta dari halte busway sarinah (setelah
kecewa menunggu bus regional AC Ciledug-senen dan PPD
Blok M-Senen).Jam 18.45 aku tiba di Harmoni, tapi
sesampainya disana naudzubillah min
dzalik....ngantrinya kaya ngantri gas 3 kg alias
buanyak banget..wah seketika aku jadi bingung sendiri
(krn waktu terus mengejar)..padahal aku harus
mengejar jam 19.15. Terpaksa aku balik naik
transjakarta yang jurusan Blok M dan turun ke
monas..lalu aku berlari, berlari, dan berlari
mengejar bis kota (lagunya shaggy dog banget)..
akhirnya aku bisa naik bis kota jurusan Blok M-Senen
(huahhhhhhhhh...nafasku naik turun dan keringat
bercucuran), sambil harap-harap cemas akupun berdoa
semoga ga kena macet..tapi ternyata doaku ga
terkabul...macet juga bunggg !! oalah
jakarta-jakarta...terpaksa aku turun dan jalan aja
lumayan ga jauh-jauh amat tinggal 500m lagi stasiun
senen, tapi nampaknya aku sudah pasrah abisna waktu
sudah menunjukkan pukul 19.10 walaupun aku berlari
dengan sekuat tenaga..waktu tetap tidak akan terkejar
juga, yang ada aku malah capek dan ga semangat lagi.
20 menit kemudian, aku tiba di stasiun senen. tapi
keretaku tlah pergi lama..sekitar 10 menit yang lalu.
tiket 110ribukupun lenyap seketika. tapi aku masih
tetap semangat untuk pulang krn tinggal 2 pilihan
untuk menuju ke Jogja...kereta Api Ekonomi Progo dan
Senja Utama Solo. Setalah dengan berbagai
pertimbangan akupun memutuskan untuk naik KA Progo
dengan harga tiket sekitar 35ribu, tapi emang baru
sial betul hari itu... menurut pengumuman yang
dissampaikan lewat pengeras suara bahwa kereta api
progo tiketnya telah habis terjual hingga 150
persen..gilaaaaa !!! seumpama aku paksain bisa-bisa
aku jadi rempeyek atau dendeng..wah bingung kepalang
nihh, padahal waktu terus bergulir dan waktu telah
menunjukkan pukul 20.10.
Hari itu aku bener-bener pusing, sesekali ada calo
yang menawarkan tiket padaku (yakni berupa tiket KA
Senja utama solo), tapi dengan harga selangit 2 x
lipat harga asli...dalam hatiku "asu tenan, ceksooot
!!"..akupun memberanikan diri untuk masuk peron
stasiun dengan membayar peron Rp 1500...sambil
clingak-clinguk kaya orang bingung akupun mendekati
calon penumpang KA Senja Utama Solo (terutama yang
kelihatan ga punya tiket)...wuiih ternyata apa yang
aku lakukan membuahkan hasil...aku diberi tahu ntar
bayar diatas dengan sistem rombongan/kolektif.(kurang
lebih bayar Rp 30ribu)...setelah peringatan/tanda
dibunyikan KA pun siap berangkat, penumpangpun
buru-buru masuk gerbong, begitu juga para penumpang
tanpa tiket nampak menjejali ruang-ruang kosong
(termasuk di wc)..dalam batinku "ni kereta parah bgt
ya..perasaan kereta bisnis tapi kok seperti kereta
super ekonomi (lebih parah dari kereta
ekonomi)----wajar saja, ini merupakan kereta bisnis
terakhir yang melayani jurusan jawa tengah selatan
dan jogjakarta.
Aku berada di gerbong 1 tepat dibelakang
lokomotif...bayangkan saja, aku berdiri dan
berjejalan dengan penumpang lain (mungkin ini
sementara saja krn sesudah bekasi pastinya akan lebih
berkurang)...tapi nyatanya apa yang kuharapkan tidak
terwujud, justru semakin kereta berhenti maka
penumpangpun semakin bertambah.. beginilah indonesia !!..... (to be continued)
Kamis, 05 Maret 2009
Air Ajaib Dukun Cilik Ponari Diproduksi massal
khasiat air dukun cilik Ponari telah membius berjuta orang. Bahkan mereka rela ngantri berdesak-desakan, berhari-hari, dari daerah asal yg juauhhh disana, bahkan ada yang mati keinjak-injak.


Karena kini air berkhasiyat Ponari telah diproduksi masal, dan telah masuk ke rak-rak utama supermarket di seluruh pelosok tanah air.
Mau Coba, Silahkan datang ke indomart,alfamart,giant,carefour,hypermart dll.