" Orang yang kaya itu bukanlah dengan banyaknya harta benda, tapi orang kaya adalah yang kaya jiwanya "
-HR.Muslim-
Mungkin dasar itu yang membuatku coba berpikir, buat apa sih mengejar materi berlebih. Mungkin pendapat orang berbeda-beda ! karena menurut sebagian orang, materi alias duit, alias uang seakan menjadi alat tukar yang begitu di dewakan. Tetapi berbeda denganku... kurasa yang namanya duit atau uang bisa menjadi dua mata pisau yang lambat laun bisa sangat membantu dan menjerumuskan kita.
Siapa sih yang ga butuh materi, duit, uang, dan harta ?
Semua orang pasti menginginkan duit, baik dari orang golongan pemulung (maaf) sampai seorang jutawan, pejabat, atau penguasa. Jika kita mau menilik sebentar 10 besar orang terkaya di Indonesia pastilah kita tercengang ?
Data tahun 2010 menyebutkan 10 besar orang terkaya sbb :
1. Budi Hartono (Djarum) 4,8 miliar dollar AS
2. Eka Tjipta Wijaya (Sinar Mas) 4 miliar dollar AS
3. Anthony Salim (Salim) 3,6 miliar dollar AS
4. Aburizal Bakrie (Bakrie) 3 miliar dollar AS
5. Martua Sitorus (Wilmar) 2,5 miliar dollar AS
6. Putra Sampoerna (Sampoerna Capital) 2,4 miliar dollar AS
7. Sukanto Tanato (Raja Garuda Mas) 1,8 miliar dollar AS
8. Dato Low Tuck Kwong (Bayan) 1,4 miliar dollar AS
9. Peter Sondakh (Rajawali) 1,3 miliar dollar AS
10. Eddy William Katuari (Wings) 1,3 miliar dollar AS
sedangkan tahun 2011, sbb :
1. R Budi & Michael Hartono 11 miliar dollar AS
2. Susilo Wonowidjojo 8 miliar dollar AS
3. Eka Tjipta Widjaja 6 miliar dollar AS
4. Martua Sitorus 3,2 miliar dollar AS
5. Anthoni Salim 3 miliar dollar AS
6. Sri Prakash Lohia 2,65 miliar dollar AS
7. Low Tuck Kwong 2,6 miliar dollar AS
8. Peter Sondakh 2,4 miliar dollar AS
9. Putra Sampoerna 2,3 miliar dollar AS
10. Aburizal Bakrie 2,1 miliar dollar AS
Lalu apa yang sebenarnya menjadi masalah ?
ya, masalahnya adalah bagaimana 10 orang tersebut bisa mengumpulkan materi sebanyak itu ?
Itu pertanyaan yang kadang terucap oleh sebagian besar masyarakat. Tapi tak ada salahnya coba aku telisik lebih jauh.
Analisis sederhana seperti ini, hampir sebagian besar orang-orang kaya tersebut memiliki bisnis yang bisa dibilang tidak fokus. Hampir sebagian besar sektor mereka coba tekuni. Baik bisnis rokok, makanan dan minuman, media, property, dan yang cukup menggiurkan adalah bisnis "tambang".
Berbicara masalah tambang, di Indonesis sendiri memiliki mineral apapun yang bisa dimanfaatkan dan sangat dibutuhkan dalam sebuah industri, baik itu minyak bumi, batubara, nikel, timah, emas, bauksit, dll. Bahkan konon kabarnya hasil tambang dari segala jenis yang ada di perut bumi pertiwi bisa dimanfaatkan hingga 100 tahun kedepan dengan nilai hampir 100juta dollar per tahun. Wau ? gile bener ini negara bisa kaya banget. Tapi kenapa justru sebaliknya ya ?
Kembali ke masalah orang kaya tadi, hampir sebagian besar daerah-daerah tambang itu dikuasai oleh asing yang justru manfaatnya sangat jauh dirasakan oleh negara sendiri. Bayangkan saja, Indistri tambang sebesar Freeport yang ada di Jayapura, Pemerintah hanya dapat royalty sebesar 1 persen #buajingan#. Ini negara apa kabupaten sih sebenarnya !! Belum 1 persen masih menjadi bulan-bulanan aparat tikus yang doyan duit...habis sudah deh tu duit 1 persen dan ga bakalan masuk ke kas negara :(
Pengusaha-pengusaha Indonesia-pun bila ditelisik lebih jauh, hanya menguasai tambang-tambang kecil yang itupun proses legalisasinya masih hitam abu-abu alias menjadi pergunjingan. Dari mulai perizinan tambang, sengketa dengan tanah adat, dan kongkalikong dengan pemerintah daerah. Belum lagi dampak yang muncul akibat penambangan tersebut bagi masyarakat sekitar yang kebanyakan sih merugikan. Dari kerusakan ekosistem, perubahan money oriented dari masyarakat sekitar tambang, hingga kerusakan hutan dan alam. Sungguh ironis memang :(
Padahal bila dilihat lebih mendalam, walaupun tambang-tambang kecil seperti itu. Namun hasilnya sangat mencengangkan. Asal kalian tahu saja, kekayaan orang-orang kaya Indonesia ini pun meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu itu disebabkan harga komoditas, seperti hasil tambang batubara dan minyak sawit, yang semakin meroket.
Yang menjadi pertanyaanku lagi, orang kaya tersebut apa juga kaya jiwa ya ? entahlah...
buktinya masih ada sekolah rusak....
buktinya masih banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah
buktinya masih banyak pemuda-pemuda di daerah yang menjadi pengangguran
buktinya masih banyak saudara-saudara kita yang masih sangat butuh uluran tangan
dan masih banyak lagi...
Apa susahnya orang-orang kaya tersebut bergabung menjadi satu, menyisihkan hartanya untuk membangun Indonesia yang lebih baik, masa depan negeri, anak-anak negeri
wahai orang kaya..dimana hati nuranimu ?
Aku anak Indonesia, selamanya Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar