
"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang
sembarangan saja memukul."
~ St. Paul
Heru betul-betul menyesal. Tindakannya membalas SMS sembari menyetir
telah membuat mobil barunya itu berubah bentuk. Mobil yang baru saja
dibelinya dua minggu lalu itu kini harus masuk bengkel untuk
diperbaiki.
Bisa jadi kita terkadang seperti Heru dalam kisah di tas. Kita lupa
kalau tindakan menyetir sambil membalas SMS bisa berakibat fatal.
Bukankah pandangannya pada saat bersamaan harus berfokus pada dua hal
yaitu jalan dan keypad handphone. Heru seharusnya bisa bersikap
bijak. Ia bisa memilih untuk membalas SMS setelah mobilnya sampai di
tempat tujuan atau menepikan mobilnya sebentar agar bisa leluasa
dalam mengetikkan SMS. Ini hanya soal prioritas.
Kekeliruan dalam menentukan prioritas dalam bertindak kerap
menimbulkan masalah baru dan berbagai penyesalan. Saya kerap
menjumpai banyak orang yang selalu mengatakan, "Saya sibuk. Tidak
punya waktu untuk ini atau itu." Terkadang saking sibuknya mereka
tidak lagi punya waktu untuk beribadah. Lambat-laun mereka merasa
Tuhan pun tidak dekat dengan hidup mereka.
Saya pernah mencoba untuk lebih memahami orang-orang yang kerap
mengatakan mereka sibuk sekali. Sayangnya, sebagian dari mereka
sebenarnya tidak sungguh-sungguh sibuk. Bahkan, banyak dari tugas
yang mereka kerjakan yang tidak bisa diselesaikan tepat waktu meski
mereka telah bekerja sangat keras. Mengapa? Salah satu alasannya
karena mereka asal sibuk. Harus diingat kalau sekedar sibuk saja
belum tentu akan membawa hasil.
Bagi mereka yang suka membaca buku-buku motivasi dan mengikuti
seminar motivasi tentu pernah mendengar istilah "action is power".
Saya pribadi juga kerap mengatakan kalau orang ingin sukses ia harus
menghindari lima organisasi terlarang yaitu: NATO (no action talk
only), NACO (no action concept only), NADO (no action dream only),
NAPO (no action plan only) dan NARO (no action review only). Betapa
perlunya bertindak namun seiring perjalanan waktu, saya semakin
menyadari kalau tidak semua tindakan akan membuahkan hasil yang baik.
Orang bijak kerap berkata, tindakan yang kita lakukan harus terdiri
dari dua komponen tersebut yaitu kerja keras dan juga kerja cerdas.
Bagaimana bentuk kongkritnya? Menurut saya ada beberapa unsur dalam
sebuah tindakan yang akan membuahkan hasil.
Pertama, tindakan yang dilakukan berdasarkan prioritas. Tidak semua
hal yang kita kerjakan adalah hal yang penting atau yang seharusnya
kita lakukan. Kita bisa belajar hal ini dari para pemimpin yang benar-
benar efektif dalam memimpin. Biasanya mereka hanya mengerjakan hal-
hal yang telah menjadi prioritas bagi mereka dan selebihnya mereka
delegasikan.
Kita dapat menentukan prioritas tindakan kita berdasarkan beberapa
pertanyaan berikut: apakah tindakan kita akan membawa manfaat bagi
peningkatan kualitas hidup kita? Apakah tindakan kita mendekatkan
kita kepada impian kita? Apakah tindakan kita membawa manfaat bagi
kehidupan orang lain?
Kedua, tindakan yang dilakukan dengan penuh komitmen. Orang yang
penuh komitmen tidak akan menunda-nunda. Ia memiliki semangat yang
tinggi untuk memulai dan juga menyelesaikan pekerjaannya. Ia tidak
bekerja berdasarkan suasana hati.
Ketiga, tindakan yang dilakukan dengan penuh ketekunan. Sebuah
pepatah dari Charles Spurgeon mengatakan, "Berkat ketekunan, siput
berhasil mencapai bahtera Nuh." Komitmen tanpa ditunjang oleh
ketekunan sering kali membuat seseorang berhenti di tengah jalan.
Pada masa-masa sulit komitmen akan diuji. Pada saat itulah seseorang
sangat memerlukan ketekunan.
Keempat, tindakan yang dievaluasi secara berkala. Mungkin Anda pernah
mendengar kisah seorang penebang kayu yang begitu bersemangat dalam
bekerja namun hasil kayu yang ditebangnya dari bulan ke bulan semakin
sedikit. Meski ia telah bekerja dengan lebih giat, hasil yang
diperolehnya tidak juga meningkat, bahkan semakin sedikit. Mengapa?
Ia tidak meluangkan waktu untuk mengasah kapaknya. Tidak heran ada
pepatah bijak yang menegaskan, kehidupan yang tidak dievaluasi
sebenarnya tidak layak untuk dijalani. Bagaimana menurut pengalaman
Anda? [pw]
diambil dari emailnya mas erwin...
Sumber: Tindakan dan Prioritas oleh Paulus Winarto. Paulus Winarto adalah
pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali
berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali
bukunya diluncurkan di angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar