Rabu, 24 September 2008

Tips dan Trik Mudik Aman dan Nyaman

Lebaran sudah diambang pintu, saatnya merayakan kemenangan setelah sebulan lamanya berpuasa menahan segala lapar dan nafsu, saatnya saling memaafkan atas segala dosa yang diperbuat dan saatnya mudik ke kampung halaman.

Mudik atau pulang kampung bukan suatu beban berat bagi yang kebetulan kampung halamannya bisa ditempuh dalam hitungan jam, namun bagi yang harus menempuh perjalanan seharian atau bahkan berhari-hari apalagi dengan membawa kendaraan pribadi, acara mudik harus dipersiapkan benar-benar, terutama kondisi fisik. Hal ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman selama perjalanan.

Yang tak kalah pentingnya adalah kondisi kendaraan, pastikan jauh-jauh hari bahwa kendaraan yang akan dipakai sudah siap �tempur�. Berikut tips mudik bagi anda yang hendak bersilahturahmi kepada keluarga di kampung halaman :

Pastikan bahwa sebelum mudik anda dan keluarga berada dalam kondisi yang fit. Terutama bagi yang berperan sebagai pengemudi. Periksakan kondisi kendaraan anda di bengkel langganan ((tune-up komplit, rem, ban, wiper, radiator, tali kipas/AC, aki, dll). Dan jangan lupa membawa perlengkapan alat-alat mobil (tools kit), dongkrak, tali derek, ban serep, kotak P3K, segitiga pengaman, kunci roda palang, senter,dll.

Siapkan bekal makanan secukupnya. Pastikan anda membawa bekal makanan yang praktis dan bisa dimakan sambil terus berkendara. Saat mudik disarankan untuk tidak asal makan di restoran/rumah makan tempat pemberhentian bus antar kota karena di saat-saat seperti itu dikhawatirkan cara masak dan mencuci piringnya kurang bersih karena pengunjung sangat padat dan banyak yang harus dilayani.

Susunlah barang bawaan dengan rapi, Urutkan barang/ muatan berdasarkan tingkat kebutuhan. Yang memiliki kemungkinan sangat besar dibutuhkan saat dalam perjalanan diletakkan di tempat atau posisi yang paling mudah dikeluarkan. Supaya tidak perlu bongkar muat tiap kali butuh sesuatu.

Kebelet pipis. Ini adalah masalah rutin para pemudik. Untuk anak-anak dan laki-laki sih hal ini bukan masalah besar, tinggal berhenti saja di pinggir jalan dan beres deh. Tapi untuk para perempuan ini bukanlah hal yang mudah. Untuk mengatasinya carilah pompa bensin yang besar pasti ada toiletnya yang cukup bersih, bila kotor, cari lagi berjalan beberapa kilometer. Atau anda bisa juga mencari Wartel, Kantor Polisi, Pusat Pertokoan, Losmen, Hotel, Masjid, dll.

Bila aman tak ada halangan menyaliplah dari jalur kiri dengan tetap waspada, apalagi kalau yang disalip itu konvoi truk yang panjang.

Bawa peta jalur mudik. Jangan lupa membawa peta jalur mudik, karena ini sangat penting dan berguna. Hendaknya pilihlah peta yang memuat jalur-jalur alternatif secara detail, ini penting sekali apabila terjadi kemacetan di suatu titik. Dan jangan lupa peta tersebut dilengkapi dengan nomor-nomor telepon penting, info tol sepanjang Pulau Jawa, dll.

Bawa ponsel & chargernya. Sebaiknya sebelum berangkat charge HP anda sampai penuh. Untuk daerah/area tertentu yang anda lewati akan terjadi blank spot untuk kartu tertentu, lebih baik jika salah satu anggota keluarga punya HP dengan kartu yang berbeda. Jadi bila terjadi blankspot masih bisa pakai HP satunya lagi.

Bawalah persediaan obat yang kira-kira akan diperlukan. Obat-Obatan. Bawa obat-obatan yang biasa digunakan, terutama untuk anak-anak.

Waktu berangkat. Jika anda berangkat pagi jam 06.00: Bisa lihat pemandangan, restoran dan bengkel mobil pasti buka, bila mobil tua dan AC kurang bagus anak- anak kasihan akan tersiksa karena panas apalagi kalau macet, sepanjang jalan yang dilewati kita akan ketemu beraneka situasi jalan. Jadi siapkan diri anda untuk segala situasinya.

Berangkat sore/malam jam 17.00: Tidak bisa lihat pemandangan, hanya restoran dan bengkel 24 jam saja yang buka, anak-anak bisa tidur tidak ribut, tidak panas baik di dalam mobil maupun di luar, tidak ada pasar tradisional, tidak ada Panitia Pembangunan Masjid. Bila kita mau menyalip di tikungan akan kelihatan dari sinar lampu mobil dari arah berlawanan. Hanya saja kita harus ekstra hati-hati dan jangan sampai mengantuk.

Berikan no. HP dan telepon di kampung halaman kepada sanak saudara atau tetangga, agar anda bisa dihubungi kalau terjadi sesuatu di rumah anda. Catatlah nomor telepon penting. Dengan mengantoingi nomor telpon polisi, Jasa Marga, Info jalan tol akan sangat membantu saat anda mengalami masalah dalam perjalanan.

Ingat, bahwa anda juga harus kembali. Jadi, simpan tenaga dan tetap jaga kesehatan untuk siap pulang balik setelah mudik. Jangan pulang balik di pas mepet sekali besoknya harus sudah masuk kantor dan anak-anak masuk sekolah, pasti kelelahan kan? Ada baiknya ambil waktu sehari istirahat sebelum besoknya melakukan aktifitas rutin.

Uang tunai. Bawa uang tunai secukupnya, tak perlu bawa terlalu banyak, toh ATM banyak sekali dijumpai di daerah. Bawalah kaset atau CD kesayangan anda, istri, atau anak. Hal ini bisa mengurangi rasa bosan dalam perjalanan.

Pastikan anda meminta yang sesuai merk kendaraan, anda bisa juga meminta pada Jasa Marga, biasanya mereka membuat semacam leaflet yang dibagikan secara gratis yang berisi info mudik seperti daftar posko bengkel jaga beserta nomor teleponnya, rute mudik rawan macet, restoran, SPBU, ATM di sepanjang rute perjalanan mudik.

Mendengar radio. Ini akan membantu memberikan informasi mudik di sepanjang rute perjalanan anda. anda bisa juga mendengarkan radio untuk mendapatkan info yang anda inginkan.

Setelah semua hal diatas anda siapkan dengan cermat, jangan lupa untuk selalu berdoa sebelum memulai perjalanan. Selamat mudik, semoga selamat sampai tempat tujuan. (pr/ip)

7 Kiat Memilih Netbook Idaman

Laptop mini atau yang dikenal dengan netbook saat ini tengah membanjiri pasar. Ukuran mungil, bobot ringan, serta harga yang relatif terjangkau memang cukup menggiurkan.

Namun, jangan gegabah saat hendak membeli gadget yang satu ini, agar tidak menyesal di kemudian hari. Ada baiknya, Anda simak tujuh kiat memilih netbook, yang dikutip detikINET dari Computerworld Selasa (2/9/2008):

1. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan sesuaikan dengan budget yang ada.

Sebelum membeli netbook, Anda harus mengetahui kebutuhan Anda. Apakah Anda membutuhkan sebuah piranti berbobot ringan untuk mempermudah akses internet? Atau Anda membutuhkan laptop yang sarat fitur? Jika memang Anda membutuhkan fitur yang banyak, lebih baik Anda mengurungkan niat untuk membeli netbook dan memilih untuk membeli laptop. Netbook cocok digunakan untuk surfing,presentasi dan pekerjaan dengan Office. Sedangkan laptop cocok digunakan untuk mengedit video atau pekerjaan multimedia lainnya.

2. Belilah netbook dengan ukuran layar 8,9 inchi atau yang berukuran lebih lebar.

Saat membeli netbook, perhatikan ukuran layar. Usahakan untuk membeli netbook dengan ukuran layar minimal 8,9 inchi. Ukuran yang terlalu kecil akan mengurangi kenyamanan Anda saat menggunakan netbook, karena tidak dapat melihat halaman situs secara keseluruhan.

3. Pastikan netbook pilihan Anda ditunjang dengan baterai 6 sel.

Baterai 6 sel akan memberi kesempatan kepada Anda untuk menggunakan netbook dalam durasi waktu yang relatif lama.Misalnya, netbook Eee PC 1000 Asus, dan Eee Pc 901 yang tahan hingga delapan jam.

4.Cobalah keypad netbook, dan pastikan itu nyaman untuk jari-jari Anda.

Sebelum memutuskan untuk memboyong pulang sebuah netbook, sebaiknya Anda mencoba terlebih dahulu keypad pada netbook pilihan Anda. Pastikan bahwa keypad tersebut nyaman digunakan.

5. Cermati software apa yang digunakan pada netbook tersebut.

Sebelum memutuskan membeli netbook, terlebih dahulu cermati, software apa yang digunakan pada netbook tersebut. Apakah software tersebut sesuai dengan keinginan Anda, misalnya Windows XP atau Linux.

6. Pertimbangkan harga netbook.

Lazimnya, sebuah netbook akan ditawarkan pada kisaran harga di bawah US$ 500. Jika harga netbook tersebut melampaui harga US$ 500, pertimbangkan lagi keinginan Anda untuk membeli netbook. Karena harga tersebut sudah mendekati harga laptop biasa, yang menyediakan fitur lebih lengkap daripada netbook.

7. Pertimbangkan fitur-fitur apa saja yang terdapat di netbook tersebut.

Selasa, 23 September 2008

G-30-S, Clandestin Setengah Hati

Oleh Muhidin Dahlan

REVIEW BUKU :
Judul : Dalih Pembunuhan Massal
Diterjemahkan dari: Pretext for Mass Murder:
The September 30th Movement and Suharto's Coup d'Etat
in Indonesia
Penulis: John Rossa
Penerjemah: Hersri Setiawan
Penerbit: Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra, 2008
Tebal: xxiv+392 halaman


Inilah misteri sejarah yang paling dinamik yang diulik banyak orang sampai kini: Gerakan 30 September (G 30 S). Sebab ia tak semata persoalan "kup" politik, melainkan juga berkait peristiwa sesudahnya: pembunuhan massal dan asasinasi total atas seluruh gerakan kiri di Indonesia . Dalam hal ini PKI dan seluruh aliansinya, termasuk pendukung setia Sukarno.

Buku yang disusun John Rossa ini mesti kita beri rak terhormat dalam tumpukan kepustakaan G 30 S. Ia tak saja menumbangkan banyak analisis sebelumnya yang selalu mencari siapa dalang sesungguhnya dari peristiwa G 30 S itu (PKI, Sukarno, Angkatan Darat, Suharto, CIA); tapi ia menjalin kembali cerita baru yang segar dari serakan data yang membuat kita terhenyak. Betapa tidak, buku yang disusun laiknya roman detektif ini berkesimpulan: G 30 S adalah gerakan militer paling ngawur dan iseng, klandestin setengah hati, dan sama sekali tak direncanakan secara matang. Tapi akibat yang ditimbulkannya luar biasa parah. Ia dijadikan kelompok "militer kanan" sebagai dalih pembantaian massal yang sungguh tak terperikan.

Bagi sejarawan University of British Columbia , Vancouver , Kanada, ini, tak ada dalang utama yang mengerjakan proyek mengerikan ini. Yang ada ialah siapa yang paling diuntungkan setelah kejadian ini, ketika pada 1965 konfigurasi kekuatan politik tinggal dua kutub: PKI dan Angkatan Darat di mana bandulnya ada pada Presiden Sukarno.

Gerak pertama yang coba dilakukan Rossa adalah mempertanyakan seluruh analisis dan kesimpulan dari buku-buku yang sudah ada. Dengan gaya laiknya pakar forensik, ia membedah kembali dokumen Jenderal Pardjo yang disebut Rossa "sumber utama paling kaya serta paling bisa dipercaya", selain karena ia memang tokoh inti dalam G 30 S. Hasilnya bahwa gerakan putsch ini dipimpin Sjam. Sekaligus ini menggugurkan pendapat Benedict Anderson dan Harold Crouch yang berpendapat bahwa perwira-perwira militer yang berperan penting (Untung, Latief, Soejono, Soepardjo).

Dengan petunjuk itu, Rossa mengejar identitas Kamaruzaman (Sjam) dan menemukan bahwa orang ini bawahan setia Aidit selama 15 tahun-yang sekaligus kesimpulan ini menampik spekulasi Wertheim dalam Indonesia's Hidden History bahwa Sjam adalah intel militer yang ditanam di tubuh PKI. Sjam adalah orang Biro Chusus yang dibentuk Aidit di luar ketentuan Konstitusi Partai. Tugasnya untuk mendekati militer dan bertanggung jawab semata kepada Aidit. Jadi wajar kemudian anggota Politbiro dan Comite Central tak mengetahui secara detail kerja-kerja klandestin Biro Chusus ini.

Jika pun PKI ini terlibat, tulis Rossa, dua orang inilah yang mesti bertanggung jawab. Rossa percaya pada kesimpulan Iskandar Subekti-panitera dan arsiparis Politbiro-bahwa G 30 S bukan buatan PKI, dalam hal ini yang memikirkan, merencanakan, dan memutuskan. Sebab jika ia merupakan gerakan dari PKI, atau gerakan yang "didalangi" PKI, mestinya ia dibicarakan dan diputuskan badan pimpinan partai tertinggi, yaitu Central Comite dengan jumlah anggota 85 orang, dan hal ini tak pernah dilakukan sama sekali. Gerakan ini hanya diketahui beberapa gelintir orang dalam partai yang disebut Sukarno sebagai "oknum-oknum PKI yang keblinger".

Jika Aidit melakukan gerakan "mendahului" atas musuh utamanya (Angkatan Darat) itu, apa alasannya? Aidit sangat insyaf bahwa partainya akan habis jika berhadapan muka-muka dengan Angkatan Darat lantaran nyaris mutlak anggotanya tak bersenjata. Jalan klandestin yang diambilnya dengan bekerja sama dengan perwira-perwira dalam tubuh Angkatan Darat sendiri dimaksudkan untuk menyelamatkan warga partai dari amukan bedil tentara.

Lagi pula Aidit mulai gelisah, bagaimana partai yang kian hari kian membesar ini tak menemukan arena bermain yang demokratis, yakni Pemilu. Sukarno pun tak menunjukan tanda-tanda akan menyelenggarakan pesta demokrasi lagi setelah sebelumnya yang direncanakan dilangsungkan pada 1959 dilucuti Angkatan Darat pimpinan Nasution yang "memaksa" Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli.

Dalam hitungan PKI, jika Pemilu dibuka pastilah mereka akan keluar sebagai juara. Sementara pimpinan teras Angkatan Darat dan sekutu Amerikanya ketar-ketir melihat kerumunan besar semut-semut merah itu di jalanan. Tapi mereka tak berani melakukan tindakan mendahului karena berdasarkan pengalaman, semua tindakan mendahului akan kalah, seperti kudeta gagal Nasution pada 17 Oktober 1952.

Tapi rencana ini menyelimpang. Operasi G 30 S itu dilakukan dengan tergesa-gesa. Digerakkan secara militer memang, tapi dengan cara ngawur. Sebagai seorang militer berdisiplin, Supardjo, misalnya, 3 hari sebelum operasi, berkali-kali menanyakan bagaimana kesiapan pasukan dari Jawa Barat, tapi selalu dijawab Sjam dengan murka dan mencerca para pembimbang sebagai pengecut.

Pada hari "H" kesalahan terjadi beruntun. Pasukan yang menculik Nasution salah masuk rumah dan salah tangkap, karena mereka tak mengadakan "gladiresik" sebelumnya. Pasukan yang didatangkan dari Jawa Tengah dan ditugaskan "mengamankan" Istana di Monas akhirnya bergabung kembali dengan Kostrad lantaran perut keroncongan karena perempuan-perempuan yang ditugasi membuka dapur umum tak datang.

Pembunuhan seluruh jenderal pun di luar skenario. Mestinya adalah: "Tangkap. Jangan sampai ada yang lolos". Tapi betapa kagetnya Omar Dani setelah tahu bahwa jenderal dibunuh atas komando langsung dari Sjam. Saat itu Dani langsung berfirasat akan terjadi malapetaka besar. Disusul lagi ketaksetujuan Sukarno atas gerakan ini yang membikin kalap penggeraknya. Sementara janji Sjam bahwa G 30 S disokong jutaan massa PKI yang akan turun ke jalan-jalan tak pernah ada karena memang cuma hayalan Sjam. Karena memang jutaan anggota PKI itu tak mendapatkan informasi yang jelas soal putsch itu.

Dan inilah yang ditunggu-tunggu Angkatan Darat yang dibantu oleh CIA Amerika, biarkan lawan mendahului untuk menjadi dalih bumi-hangus. Di titimangsa ini Rossa tetap kukuh membantah spekulasi bahwa bahwa Angkatan Darat dan Amerika yang menjadi pengendali utama peristiwa ini. Termasuk spekulasi naif yang mengatakan Suharto adalah otaknya.
Gerakan ini tetap berasal dari Aidit, Biro Chusus, dan sekelompok perwira dan dirancang untuk berhasil. Ia gagal bukan karena dirancang untuk gagal, tapi karena diorganisasi dengan cara sangat buruk; sementara Angkatan Darat sudah mempersiapkan pukulan balik jauh sebelumnya. Mereka dilatih, dipersenjatai, dan didanai oleh Dewan Keamanan Nasional (NSC, National Security Council) Amerika Serikat sejak 1957.

Peristiwa putsch ini hanya dijadikan dalih Angkatan Darat untuk menghancurkan seluruh gerakan kiri di Indonesia . Karena PKI lah yang jadi batu sandung terkuat menghalangi perwira-perwira seperti Nasution yang-meminjam ungkapan politikus veteran Sjahrir-memendam "cita-cita militeristik dan fasis" untuk pemerintahan Indonesia . Kekuatan kiri ini juga yang jadi batu sandung berkuasanya modal asing Amerika.

Karena itu, Rossa menegaskan, bahwa sebetulnya Suharto tak peduli siapa organisator G 30 S ini karena memang tak penting. Mahmilub yang dia dirikan juga bukan untuk mencari kebenaran, tapi manipulasi dan prasyarat formal belaka.

Momentum ini sudah ditunggu lama untuk menghantam PKI dan memakzulkan Sukarno. Maka langsung saja Suharto menyerang PKI secara menyeluruh setelah 4 hari kejadian, sambil pura-pura melindungi Sukarno yang sampai wafatnya tak sepatah kata pun menyebut PKI sebagai pengkhianat untuk peristiwa dengan skala kecil seperti G 30 S ini.

Angkatan Darat melancarkan gaya "black letter (surat kaleng)" dan "operasi media". Pelbagai bukti direkayasa untuk memperlihatkan kebencian atas orang-orang PKI, seperti kemaluan para jenderal disilet-silet Gerwani. Dengan agregasi dan modal kampanye hitam itu pasukan elite Angkatan Darat (Kostrad) kemudian terjun ke daerah-daerah dan memompa hasrat warga sipil untuk buas membunuh sesamanya.

Buku ini dengan terang membantu membaca silang-sengkarut interpretasi sekaligus membongkar hayat-sadar kita akan pengeramatan peristiwa yang relatif kecil (G 30 S) di mana justru menghapus ingatan akan peristiwa yang luar biasa jahatnya setelahnya, yakni pembunuhan massal yang tak terperikan.

* Muhidin M Dahlan, penulis buku Lekra Tak Membakar Buku (2008)

Jumat, 05 September 2008

Wuiiih, Harta Pemilik City Capai 16 Digit

Manchester City kini mungkin menjadi klub terkaya di dunia setelah dibeli Abu Dhabi United Group (ADUG), sebuah konsorsium bisnis dari Uni Emirat Arab. Terbukti, pimpinan ADUG, Dr Sulaiman Al-Fahim, berani sesumbar akan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia di klub itu. Bahkan, dia berani menyatakan diri sebagai Roman Abramovich baru.

Saat Abramovich membeli Chelsea tahun 2003, orang terkesiap dengan kekayaannya. Kini, publik pun bisa membayangkan betapa kayanya Al-Fahim.

Ternyata di balik Al-Fahim, pemodal sebenarnya adalah Sheikh Munsoor bin Zayed. Pangeran Uni Emirat Arab itulah yang memiliki modal sesungguhnya, sementara Al-Fahim adalah orang yang dipercaya menjalankan bisnisnya. Tapi, Al-Fahim juga sangat kaya dan mungkin bersaing dengan Abramovich.

Jika sebagai pegawai saja Al-Fahim bersaing dengan pengusaha kelas kakap seperti Abramovich, lalu bagaimana dengan Sheikh Munsoor bin Zayed sendiri? Tentu jauh lebih kaya, bahkan kita mungkin bingung menghitung kekayaannya.

Dia pemilik 90 persen saham di ADUG. Di samping itu, dia memiliki banyak usaha. Yang paling besar tentulah Abu Dhabi Sovereign Wealth Fund. Unit usaha itu dia kontrol bersama adiknya.

Nah, total kekayaan sang pangeran itu diperkirakan mencapai 460 miliar poundsterling. Berapa jika dirupiahkan? Sesuai kurs terbaru, kekayaan itu setara dengan Rp 7.774.621.302.683.534.

Nah, pusing kan menyebut angka itu. Bayangkan saja, kekayaan itu mencapai 16 digit. Artinya, lebih dari triliun. Dari pada pusing, sebut saja tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh empat triliun, sederhannya Rp 7.774 triliun.

Wah, wah, wah. Uang sebesar itu jika dibelikan teh botol mungkin Indonesia tenggelam. Atau, kalau dipecahkan menjadi pecahan Rp 1.000, mungkin jika dijejer bisa menutup nyaris separuh bumi.

Seorang ekspatriat yang pernah tinggal di Abu Dhabi mengatakan, hampir semua bisnis besar di Uni Emirat Arab dikuasai keluarga kerajaan. "Mansoor dan saudara-saudaranya tak hanya penguasa di Uni Emirat Arab. Mereka juga diperlakukan seperti dewa," katanya.

Mansoor juga pemilik dan pemimpin klub olahraga Al Jazeera. Klub ini membawahi berbagai cabang olahraga, dari voli, balap kuda, basket, sampai sepakbola. Semua cabang memiliki fasilitas megah.

Mansoor yang baru berumur 38 tahun itu sangat suka sepak bola dan sering menontonnya. Namun, hobi utamanya sebenarnya balap kuda. Sedangkan Al-Fahim yang baru berumur 31 tahun hanya salah satu orang kepercayaannya yang ditugaskan menjadi bos di ADUG dan Manchester City. Dia sebelumnya developer, juga presenter televisi.

Kini Manchester City menjadi klub terkaya di Inggris, mungkin juga di dunia. Mereka didukung dana yang luar biasa. Bahkan, tak pantas lagi dibandingkan dengan kekayaan Roman Abramovic yang hanya 12 miliar poundsterling (sekitar Rp 202,7 triliun).

Itu hanya uang receh bagi pemodal utama Manchester City. Uang dengan jumlah 16 digit jelas sulit dibayangkan. Weleh, weleh, weleh, mantap nian! (Berbagai Sumber)